Alur Cerita Film The Calm Beyond (2020)
Alurnet.com – Kisah dimulai dengan menampilkan orang-orang yang berlarian tak tentu arah bahkan sebagian besar dari mereka naik kegedung-gedung tinggi untuk menyelamatkan diri dari musibah yang mungkin akan mengakhiri seluruh kehidupan di bumi. Ya apa yang sebenarnya terjadi? Seperti biasa, saya akan bercerita tentang sebuah film. Yang mana kali ini berjudul The Calm Beyond. Rilis di tahun 2020 di sutradarai oleh Joshua Wong, serta dibintangi oleh para aktor yang tentu saja kemampuan aktingnya tidak perlu diragukan.
Baca Juga : Alur Cerita Film Infini
Film di awali dengan kejadian tsunami terbesar dalam sejarah melanda seluruh daratan di dunia termasuk Hong Kong. Meskipun orang-orang berusaha menyelamatkan diri dengan naik kegedung-gedung tinggi tetap saja gelombang air dapat mendahului, sehingga hanya sedikit yang selamat. Salah satunya adalah seorang wanita bernama Asya, lima tahun telah berlalu, meskipun setiap paginya terbangun akibat mimpi buruk yang sering kalimahan tui asya tetap berjuang untuk bertahan hidup. Kini dia tinggal di salah satu runtuhan gedung dan memimpulkan sampah-sampah yang mengapung untuk menemukan makanan.
Namun tentunya tidak semua itu karena ternyata tidak hanya asya yang selamat, tapi juga orang-orang jahat yang merampas makanan dan minuman bahkan tidak segan segan menghabisi para penyintas lain. Untuk air minum Asya menampung air hujan dengan menggunakan wadah yang diletakan di rooftop. Masalahnya adalah sudah lama hujan tidak turun, sehingga mau tidak mau asya harus menggunakan handuk untuk mengumpulkan embun pagi, yang mana akan ditambahkan ke persediaan airnya. Pada suatu hari, setelah memberiksa persediaan air, sembari menikmati te, asya mendengarkan siaran radio yang mengabarkan bahwa umat manusia masih memiliki harapan dan menginformasikan lokasi salah satu posko milik pemerintah.
Namun Asya hanya mengabaikan dan lebih memilih untuk mendengarkan musik-musik yang menentramkan jiwa dengan tetap berhati-hati agar tidak menimbulkan kebisangan yang dapat mengundang orang-orang jahat. Ketika seluruh tugas sehariannya selesai asya menikmati salah satu makanan termewah pasca apokalitik iaitu miinstan sambil mengenang masa masa indah. Dimana kala itu asya sering menikmati, makanan-makanan lezzat di restoran mewah bersama teman ataupun keluarga. Selanjutnya adalah mengawasi sekitar dengan menggunakan tropong wanita itu mulai memperhatikan gedung-gedung lain, yang sedikit demis dikit mulai runto.
Saat secara diam-diam di memastikan para penghuni masih berada di apar temen mereka, tiba-tiba saja asya melihat sebuah kotak yang mengapung di antara sampah-sampah. Aluh bergagas menuju ke jendela khusus di mana dia telah menyiapkan harpun yang gira-hakit secara sederhana. Hebatnya dengan satu tembakan saja asya berhasil mengenai kotak itu. Namun ketika mencoba menariknya…Akibat tarikan dari Mahluk Mysterius asya mengalami Luka, dia mencoba mengabaikan dan hanya berfokus pada kotak yang ternyata sangat disayangkan. Sebagian besar isinya adalah sampah yang tidak berguna, termasuk sebotol minuman surga.
Asya pun, kembali menuju keruf top untuk mengobati Luka, yang mana itu membuat alkohol menjadi berguna. Saat petang, mendengar teriakan segera asya kembali melakukan pemantauan. Dia menemukan dua perahu orang-orang jahat yang selanjutnya kita sebut hantar, ternyata mereka mendatangi salah satu gedung terdekat untuk menghabisi para penghuninya. Saat mejurkan ternyata salah satu dari anggota hantar berada di atap, memantau wilayah sekitar. Segera asya bersembunyi, lalu dengan hati-hati memeriksa kembali, terlihat perahu-perahu hantar kini menuju ke gedung asya. Oleh karena itu, dia bergegas mempersiapkan segalanya mulai dari menutupi kasur sampai meletakan kotoran di koridor, agar gedung terlihat tak berpenghuni.
Kemudian, dia bersembunyi dan berdiam diri di balik dinding, sampai keadaan benar-benar aman. Pada dasarnya, para hantar tidak menemukan apapun yang berharga, namun yang membuat asya terkejut adalah kehadiran seorang bocah yang lepaskan tembakan, karena mengaku melihat suatu pergerakan dan untungnya, perya yang sepertinya pemimpin meyakinkan bahwa si bocah mungkin keliru. Saat para hantar pergi, asya benar-benar merasa lega, sampai-sampai menetaskan air mata. Dia mencoba menenangkan diri dengan kenangan-kenangan indah tentang masa-masa sebelum musibah di mana pada digan ini, kita belkan klasan masalah lalu asya dan saudari tirinya sedang makan bersama di sebuah restoran.
Kesokan harinya asya menemukan kotak lain, sama seperti sebelumnya kebanyakan isi kotak itu adalah sampah. Namun kali ini asya merasa senang, karena ada seteluplis madu yang ditemugannya di dalam kotak itu. Selain itu, pada moment ini asya juga sempat melihat seorang bocah yang mengapung di luar, sayangnya tidak ada yang bisa asya lakukan, dan selain itu dia juga tidak ingin mengambil resiko. Beberapa waktu kemudian, saat asya sedang sibuk menyapkan sesuatu, ternyata sesuatu orang telah menilinap ke dalam kedungnya dan mulai mengambil persediaan di tempat rasia.
Asya sendiri sudah merasa curiga, dan mulai memariksa ke sekitar gedung, karena tidak berhasil menemukan akhirnya dia sengaja meninggalkan sabun untuk memancik, dan ternyata itu berhasil. Dengan cerdik sigadis kecil menyerang, dan berhasil melarikan diri. Dari pada mengejar, asya lebih memilih untuk beristirahat, malam itu dia kembali bermimpi, tentang masa masa indah sebelum bencana. Di mana asya sedang berbelanja bersama seorang teman, membicarakan tentang niatnya yang ingin hidup mandiri. Saat bangun, asya menyadari sebagian persediaan makanannya hilang. Wnita itu kemudian menemukan sigadis kecil di salah satu ruangan, tetapi membangunkan asya pun pergi memasak sesuatu untuk dimakan.
Sementara itu, beberapa saat kemudian sigadis kecil melanjutkan penjelajahan di dalam kedung, sampai dengan menemukan beberapa hal rahasia. Saat-satunya soket palsu yang mana tersimpan amplot berisi foto-foto milik asya bersama adik perempuannya. Kerja itu kaget bukan kepalang, dan segera melarikan diri ketika asya memergoki. Beberapa waktu kemudian setelah ketegangan meredah, asya memberikan sigadis kecil Mi Instan. Pada moment ini, asya terkenang kembali malam ulang tahun adiknya di mana ibu asya memberikan kalung keluarga sebagai hadiah, dan hal itu tidak bisa di terima, karena sesuai tradisi asya yang merupakan anak tertua lebih berhak menerimanya.
Terjadilah, pertengaran di tengah-tengah kebagian, sehingga membuat asya pergi, kembali ke masa sekarang, kalau yang menjadi pertengaran, kini dikenakan oleh asya. Karena sigadis kecil hanya mengabaikan asya pun pergi, setelah meninggalkan makanan yang ditawarkan. Beberapa saat kemudian, ternyata sigadis kecil makan dengan lahap, ketika mengantuk dia mencari ruangan untuk tidur, sampai akhirnya menemukan kasur yang telah disediakan oleh asya. Kesokannya, sigadis kecil mengembalikan semua barang dan makanan yang dicuri kepada asya. Saat makan siang, mereka kembali menikmati Mi Instan, kali ini dalam kebersamaan yang penuh canda tawa, sehingga hubungan di antara kedua nya pun mulai terjalin.
Dan lagi-lagi, asya terkenang akan masalah lalu yang indah. Beberapa waktu kemudian, saat malah menjelang, asya telah mempersiapkan kasur di sebelahnya. Tak lama berselang, sigadis kecil pun datang dalam keadaan bersedih tapi mencoba menyebunyikan. Asya sama sekali tidak menghentikan tangisan itu, karena tidak ada yang salah dengan menangis atau merasa takut. Si gadis kecil mengaku merindukan keluarganya dan berpikir akan segera bertemu dengan sang ibu, setelah membangun terakhir untuk melakukan pencarian. Dan selain itu, Sigadis kecil juga menyemburtkan namanya, yaitu UNH.
Setelah malam yang membuat pertemangan mereka semakin kuat, asya mengajak UN ke ruftop untuk menjalaskan rutinitas yang perlu dijalankan agar dapat bertahan hidup. Baru saja diperinggarkan untuk tidak sayangaknya, UN sudah mencabut slotip atau pita di pintu yang menurutnya lucu. Padahal slotip warna warni itu, sehingga jadi tempel di sana untuk menahan agar pintu tidak terkunci. Untuknya, UN memiliki trick khusus. Sehingga mereka berdua tidak terjebak di ruftop. Padahal suatu hari ketika menyapkan makanan, asya menyadari bahwa kalau marisan keluarganya hilang, di saat yang sama, dia mendengar kegaduhan dan segera melihat keluar, ternyata parah antar telah kembali.
Asya pun langsung meminta UN untuk tetap diam, sampai para pemburu itu benar-benar pergi. Dalam suatu moment, ketika bersi bersih, UN meminta asya untuk ikut pergi bersama. Asya dengan tegas menolak, karena rumahnya adalah di sini di kedung ini, takipulah tidak ada apa-apa di luar sana. Kemudian asya membahas tentang kalungnya yang hilang, mengira UN mengambilnya. Hal ini membuat Gadis Kecil itu tersinggung dan segera pergi. Kemudian ketika makan malam sendiri, asya menyadari beberapa galon persediaan air hilang. Segera wanita itu mulai mencari tau, sampai akhirnya menemukan UN yang sedang mencuci.
Angin memicu kembali kenangan di masa lalu, di mana asya mendengar berita, tentang bencana, cuaca extreme, di beberapa negara tetangga. Pertengaran pun kembali terjadi, karena sang ibu selalu memuji adiknya, lalu meminta atau lebih tepatnya memaksa asya untuk segera menikah dan menjadi istri yang baik. Pada suatu malam, mimpi buruk asya menjadi semakin mengerikan, di mana asya terus melihat mayat-mayat para korban, yang mengapung. Saat terbangun, asya benar-benar merasa terguncang sampai-sampai mengira UN sebagai adiknya. Beberapa hari kemudian, asya mengajar UN hal-hal lain yang tidak kalah penting, seperti mengatasi masalah listrik digudung.
Pada moment ini, UN menyela menanyakan tentang ruangan misterius yang ada di ujung koridor. Asya tidak menjawab, tapi hanya meminta UN untuk mengabai kan, karena ruangan itu sangat kotor dan bau. Kilasan kenangan kembali terlintas, menampilkan asya menyaksikan berita tentang bencana yang telah menghancurkan Indonesia dan Singapura. Sang ibu dengan tegas, meminta asya bergabung untuk makan bersama, bahkan dia mematikan TV agar asya bisa fokus bersama keluarga. Hal ini membuat asya benar-benar marah dan lagi-lagi pertengaran terjadi. Asya merasa rumahnya seperti penjara, sehingga satu-satunya solusi adalah pergi dan memulai hidup sendiri.
Kembali ke masa kini, dimana menampilkan UN yang sedang mendengarkan musik di radio. Saat mencari siaran, tiba-tiba saja dia menemukan pengumuman dari pemerintah tentang tempat perlindungan. Segera garis kecil itu menemui asya mengajaknya ketempat perlindungan tersebut. Namun asya masih tetap pada keputusannya karena di luar sangat berbahaya. Keduanya pun bersi tegang, UN menyebut asya sebagai pencuri, sedang asya menyebut UN sebagai pencuri juga. Asya mengikuti UN ke sebuah ruangan lain dimana diketahui bahwa ternyata garis kecil itu benar-benar serius dengan niatnya.
Sampai-sampai membangun rakit dengan mengumpulkan sampah. Selain itu UN juga sudah menyiapkan senjata berupa install suar. Tentu saja, ini membuat asya sangat terkejut dan segera merampasnya. Akhirnya ketika ketegangan mereda asya dengan lembut mengakui bahwa sebelumnya dia pernah mencoba untuk pergi. Namun segera kembali karena tak menemukan apapun selain kekejaman manusia terhadap manusia lainnya. Adegan kemudian menampilkan Keesokan harinya, apa yang selama ini dinantikan asya akhirnya datang. Yaitu turunnya hujan.
Segera mereka pun bergegas untuk menampung air dan menyimpannya dengan baik. Setelah moment ini, kedua-nya pun menemukan foto asya yang sebelumnya tercecer. Kenangan-kenangan mulai terlintas di dalam benak asya kali ini UN yang berusaha menenangkannya dan mengingatkan bahwa meskipun pernah mengalami kehilangan tapi kini mereka berdua bisa saling memiliki sebagai teman. Saat beristirahat asya terkejut ketika menemukan sesuatu yang ternyata adalah kalungnya. Diketahui, pengait kalung itu rusak karena tidak sadar terhimpit di bawah bantal.
Merasa bersalah atas tuduhan terhadap UN asya pun berinisiatif untuk membuat suatu kejutan. Ya, UN benar-benar bahagia ketika melihat Rakitnya telah selesai. Seketika asya kembali terkenang akan masa lalu, asya memutuskan untuk pergi paska pertengkaran hebat dengan sang ibu. Adik Asya terus mengikuti memohon agar berdamai dan tidak pergi. Namun Asya menjelaskan bahwa ini sudah saatnya bagi dia untuk hidup mandiri. Dan berjanji, mereka akan tetap bersama. Namun, sangat mengajutkan Kembali ke masa kini, Asya memutuskan untuk memberikan kalung itu kepada UN yang kini dianggap sebagai keluarga.
Dan kedua-nya spakat mempersiapkan segalanya untuk pergi meninggalkan gedung. Sangat disayangkan, pada moment ini lah terjadi suatu kesialan yang tak disangka-sangka. Segera Asya mematikan radio dan bergegas untuk memeriksa sekitar. Sesuai dugaan, ternyata para hatar mendengar suara tersebut dan datang untuk memeriksa gedung. Kali ini mereka terlihat benar-benar yakin, sehingga membawa anggota yang lebih banyak untuk menggeledah gedung. Sama seperti sebelumnya, Asya dan UN segera bergegas namun kali ini, Asya mendorong UN untuk bersembunyi di balik dinding, karena ruangannya tidak cukup untuk berdua.
Sedangkan Asya, akan bersembunyi di ruangan terlarang. Beberapa saat kemudian para hunter mulai memasuki gedung dan segera mereka menyebar ke seluruh ruangan di dalam gedung. Sementara Asya terlihat menahan diri dari bau busuk sempat terlihat salah satu foto di sudut ruangan yang secara tidak langsung menjelaskan bahwa ternyata apartemen itu adalah milik keluarganya. Kembali ke para hunter, mereka dengan marah merusak barang-barang termasuk rakit milik UN. Salah satu dari mereka masuk ke ruangan bau dan seketika muntah, karena tidak kuat.
Lalu dia segera membuka beberapa kain dan menemukan mayat yang telah menjadi tulang, yang kemungkinan adalah orang tua Asya. Dalam ketakutan yang teramat sangat Asya terkenang kembali akan gelombang tsunami yang menghancurkan segalanya, serta membunuh semua orang dalam hitungan detik. Mereka yang masih bertahan, berlarian, sambil saling dorong satu sama lain, di sana juga ada Asya yang menarik adiknya dengan paksa untuk mencapai Gedung. Namun saat tiba, ternyata Asya hanya memegang jaketnya. Di masa kini para hunter berhasil menemukan persediaan makanan yang disembunyikan dan foto-foto milik Asya.
Si bocah laki-laki yang sebelumnya mencuri, kini benar-benar yakin, dengan bantuan yang lain, akhirnya mereka membongkar dinding itu dan menemukan UN di sana. Mendengara hal ini, Asya tidak tinggal diam, namun saat hendak beraksi, dia mendengar suara UN yang ketakutan mengatakan lokasi persembunyian Asya. Berapa saat kemudian, UN dan semua persediaan makanan dibawa ke perahu hunter di saat yang sama, Asya juga diseret keluar pada moment ini dia melihat UN dan itu membuatnya terkenang kembali kepada sang adik yang gagal diselamatkan.
Asya pun bertekad untuk tidak akan melakukan kesalahan yang sama, sehingga wanita itu melancarkan suatu aksi gila untuk melepaskan diri. Mengetahui salah satu temannya di habisi para hanter pun menjadi berang dan mulai kembali memasuki gedung untuk memburu Asya. Seorang pria besar, berhasil menemukan dan mencoba mendekat, tanpa menyadari bahwa semua itu adalah jebakan, yang telah di siapkan oleh Asya. Selajutnya Asya mengambil pisau dan menuju ke ruangan lain, dan memancing dengan menggunakan radio saat anggota hanter terpancing segera Asya melompat, melancarkan serangan dan memulai pertarungan sengit.
Selanjutnya adalah anggota hantar yang merupakan wanita satu-satunya. Beruntung kali ini tidak terlalu sulit si hantar wanita berhasil di perdaya dan segera. Asya membakar serta mengurungnya di salah satu ruangan. Teriakan si hantar wanita terdengar oleh pemimpin. Sehingga pria itu segera menuju ke sumber suara. Saat si pemimpin menaiki tangga asyapun segera menyerang. Kali ini pertarungan benar-benar berutal dan Asya nyaris saja tewas. Namun wanita itu tidak menyerah Asya dengan cerdik, menghancurkan lampu, dan melancarkan serangan mematikan.
Saat menunjukan ternyata bocah laki-laki yang merupakan anggota hantar menyerang dengan tembakan. Kemudian Asya memanchingnya keruftop lalu mencabut solatip dan akhirnya si boca pun terjebak di sana. Sebenarnya, Asya ingin melepaskan. Karena si boca itu memohon dengan menangis. Namun tiba-tiba saja, bocah itu melepaskan tembakan dan akhirnya satu-satunya keputusan terbaik adalah membiarkannya di sana. Hanya ada satu hantar yang tersisa, yang kini menjaga UN di perahu. Meskipun sulit, tapi Asya tetap berjuang, Sayangnya kali ini, tembakan Asya tidak tepat sasaran, sementara itu UN memanfaatkan kelengahan si hantar untuk mendorongnya dari perahu.
Baca Juga : Alur Cerita Film Core
Saat menunjukan dengan licik pria itu menarik UN ikut serta. Sehingga mau tidak mau, Asya pun juga ikut melompat demi menyelamatkan UN. Di saat-saat terakhir, makhluk misterius tiba-tiba saja muncul dan untungnya. Makhluk itu menyerang si pria hantar, sehingga Asya dengan cepat menarik UN dan membawannya keperahu. Film pun di tutup dengan dimulainya perjalanan oleh Asya dan UN untuk mencari tempat perlindungan dengan menggunakan perahu hantar dan TAMAT.